Aku melihat matanya, menatap penuh tentang cinta yang telah
diberikan
Betapa sering aku membuat mata itu menangis, tapi betapa
sering mata itu malah memberikanku tatapan yang manis
Betapa sering aku mengabaikan kabarnya, tapi betapa sering
dia tertidur hanya untuk menunggu kabarku
Betapa sering tangan ini menggenggam tangan yang lain ketika
tidak bersamanya, tapi dia hanya membolehkan aku satu satunya yang menggenggam
tangannya.
Betapa sering aku mengacuhkannya karena aku sibuk dengan dia
yang lain, tapi dia selalu memberikan sepenuh waktunya untukku, kapanpun,
dimana pun.
Betapa sering aku menyakitinya karena harus membagi waktuku
dengan dia yang lain, dan dia selalu memberikan senyum yang tulus, perhatian
yang tulus, kasih sayang yang tulus.
Kamu tahu?
Mungkin di dunia ini hanya akan ada dua wanita dalam
kehidupanku yang dapat melakukannya. Hanya kamu dan ibuku.
Betapa beruntung aku mendapatkannnya, betapa beruntung aku
menemukannya.
Dia bukan seorang hakim yang dengan mudah menghukumku, dia
selalu bertanya semuanya.. mendengarkan penjelasannya, betapa telinganya dengan
tabah menjelaskan cerita ku yang tak jarang malah menyakitinya.
Entah hatinya terbuat dari apa, entah matanya terbuat dari
apa, entah bibir yang selalu tersenyum itu mempunyai kekuatan apa dan darimana.
Aku menyayanginya, hatinya yang tulus.
Seharusnya aku tau, kali itu adalah terakhir kali aku bisa menatap matanya
Seharusnya aku tau, kali itu adalah terkahir kali aku bisa mendengar suaranya
Seharusnya aku tau, kali itu adalah terakhir kali aku bisa leluasa memeluk tubuhnya
Seharusnya aku tau, kali itu adalah terakhir kali aku bisa memilikinya.
Seharusnya aku tau. Seandainya aku tau.
Seharusnya aku tau, kali itu adalah terkahir kali aku bisa mendengar suaranya
Seharusnya aku tau, kali itu adalah terakhir kali aku bisa leluasa memeluk tubuhnya
Seharusnya aku tau, kali itu adalah terakhir kali aku bisa memilikinya.
Seharusnya aku tau. Seandainya aku tau.
Entah di kehidupan kapan aku akan bertemu dengan gadis
sepertinya lagi.
Entah di kehidupan mana aku akan bertemu dengan gadis
sesayang dan setulus ini.
Andai waktu dapat ku putar, ku jadikan kau satu satunya.
Andai kau yang gini ku genggam, tak akan pernah lagi aku mau
berbagi jemari.
Andai kau yang aku lihat ketika membuka mata, andai..
Maafkan aku atas segala kebodohanku. Maafkan aku yang hanya
berjalan mengikuti takdir.
Maafkan aku yang sedikit memperdulikanmu, maafkan aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar