Kamis, 08 Oktober 2015

Gadisku

Aku melihat matanya, menatap penuh tentang cinta yang telah diberikan
Betapa sering aku membuat mata itu menangis, tapi betapa sering mata itu malah memberikanku tatapan yang manis
Betapa sering aku mengabaikan kabarnya, tapi betapa sering dia tertidur hanya untuk menunggu kabarku
Betapa sering tangan ini menggenggam tangan yang lain ketika tidak bersamanya, tapi dia hanya membolehkan aku satu satunya yang menggenggam tangannya.
Betapa sering aku mengacuhkannya karena aku sibuk dengan dia yang lain, tapi dia selalu memberikan sepenuh waktunya untukku, kapanpun, dimana pun.
Betapa sering aku menyakitinya karena harus membagi waktuku dengan dia yang lain, dan dia selalu memberikan senyum yang tulus, perhatian yang tulus, kasih sayang yang tulus.
Kamu tahu?
Mungkin di dunia ini hanya akan ada dua wanita dalam kehidupanku yang dapat melakukannya. Hanya kamu dan ibuku.
Betapa beruntung aku mendapatkannnya, betapa beruntung aku menemukannya.

Dia bukan seorang hakim yang dengan mudah menghukumku, dia selalu bertanya semuanya.. mendengarkan penjelasannya, betapa telinganya dengan tabah menjelaskan cerita ku yang tak jarang malah menyakitinya.
Entah hatinya terbuat dari apa, entah matanya terbuat dari apa, entah bibir yang selalu tersenyum itu mempunyai kekuatan apa dan darimana. 
Aku menyayanginya, hatinya yang tulus.

Seharusnya aku tau, kali itu adalah terakhir kali aku bisa menatap matanya
Seharusnya aku tau, kali itu adalah terkahir kali aku bisa mendengar suaranya
Seharusnya aku tau, kali itu adalah terakhir kali aku bisa leluasa memeluk tubuhnya
Seharusnya aku tau, kali itu adalah terakhir kali aku bisa memilikinya.

Seharusnya aku tau. Seandainya aku tau.

Entah di kehidupan kapan aku akan bertemu dengan gadis sepertinya lagi.
Entah di kehidupan mana aku akan bertemu dengan gadis sesayang dan setulus ini.
Andai waktu dapat ku putar, ku jadikan kau satu satunya.
Andai kau yang gini ku genggam, tak akan pernah lagi aku mau berbagi jemari.
Andai kau yang aku lihat ketika membuka mata, andai..
Maafkan aku atas segala kebodohanku. Maafkan aku yang hanya berjalan mengikuti takdir.

Maafkan aku yang sedikit memperdulikanmu, maafkan aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar