Selasa, 26 Mei 2015

UNSPOKEN


Aku menatap matanya, mendengar apa yang dibicarakannya.
Seorang wanita memberi tahuku tentang sebuah penyesalan yang dia rasakan ketika kembali kepada lelakinya. Mendengar itu, aku tak bahagia. Aku terluka.
Tampak jelas dari nada bicara dan tatapannya bahwa lelaki itu tidak terlalu berharga, wanita itu menganggap lelakinya lemah dan payah. Entah mengapa, pandangan ku terhadap lelaki itu berbeda.
Wanita itu memberi tahuku bahwa dia mempunyai sosok lain, entah seberapa dekat. Aku tidak terlalu ingin tahu.
Aku hanya berkali kali menegaskan kepadanya untuk jangan lagi menyesal, karena langkah yang sudah diambil terlampau jauh dan perjalanan yang ditempuh sudah begitu lama.

Selain itu.. karena mungkin kepadamu kelak, aku menitipkan bahagianya dan aku tak ingin ada pondasi penyesalan di dalamnya.