Jika memilikimu adalah kemenangan, kamu tau aku sudah kalah
sejak awal.
Dari awal, aku tidak pernah bermimpi mampu memiliki kamu
seutuhnya.
Aku sadar, ada hati lain yang harus aku dan kamu jaga.
Jika memilikimu adalah kemenangan, kamu tau aku kalah telak
sejak lama.
Aku hanyalah orang baru yang entah bagaimana bisa hadir dan
menetap sepersekian lama.
Jadi sekarang kamu mengerti? Untuk apa aku hadir dan bertahan di kehidupanmu?
Aku menyayangimu.
Lalu ketika Tuhan menyediakan waktunya, membiarkan semestanya merestui agar kita bisa bersama, aku harus menolak? Aku tak akan menolak.
Lalu ketika Tuhan memberikan aku anugerah untuk bisa terus memelukmu, apakah aku akan melepasmu? Tidak. Kecuali jika kau terluka dengan pelukanku.
Sayang yang aku miliki bukan untuk kau balas. Aku hanya ingin duduk bersamamu, tersenyum bersamamu, menyandarkan kepalaku di bahumu.
Meski bukan untuk menua bersama, tak apa.
Aku menyayangimu.
Lalu ketika Tuhan menyediakan waktunya, membiarkan semestanya merestui agar kita bisa bersama, aku harus menolak? Aku tak akan menolak.
Lalu ketika Tuhan memberikan aku anugerah untuk bisa terus memelukmu, apakah aku akan melepasmu? Tidak. Kecuali jika kau terluka dengan pelukanku.
Sayang yang aku miliki bukan untuk kau balas. Aku hanya ingin duduk bersamamu, tersenyum bersamamu, menyandarkan kepalaku di bahumu.
Meski bukan untuk menua bersama, tak apa.
Kamu tau? Kegelisahanku tentang waktu dan semesta yang bisa kapan
saja berhenti memihak kita.
Kamu tau? Rasa sakit yang aku pendam, ketika membayangkan
aku harus melepaskanmu suatu saat.
Kamu tau? Bukan tidak memilikimu yang aku takutkan, tapi
kehilangan rasa sayangmu.
Tak apa kasih ini terbatas, tak apa rindu ini terbatas, tak
apa cinta ini terbatas. Tapi jangan batasi aku untuk sekedar tau kabarmu.
Kamu akan lihat aku sebagai orang yang keras kepala dalam mempertahankanmu.
Aku dan kamu tak mampu menebak sampai kapan semesta
membiarkan kita bertemu.
Aku dan kamu tak mampu menerka sampai kapan semesta membiarkan
kita ada.
Kamu tau, aku tau.. kita hanya dua orang yang mengikuti
hati.
Jika mereka mengatakan kita harus realistis. Maka bertahan denganmu, adalah hal paling realistis yang aku lakukan.
Jika mereka berpikir aku malang, maka aku akan menegakkan
tubuhku dan berkata "aku beruntung".
Kelak, jika semesta dan Tuhan tak lagi berpihak. Ingatlah tulisan
ini, ingatlah seberapa besar inginku untuk sekedar menua bersama kenanganmu.
Ingatlah aku, seseorang yang ingin selalu menjagamu dalam
keterbatasanku.
1 komentar:
Cukup berat....
ini seperti angkot tenaga surya.
Posting Komentar