Selasa, 21 Juni 2016

Terimakasih Bijaksana

Aku ingin memberitahumu sebuah rahasia.
Malam itu, kala aku menjadi seorang yang lebih banyak diam.
Bukannya aku tak melihat tangis yang mencoba kau tutupi.
Kau tau? 
Mukamu memerah kala itu, bahkan saat kau berkata
"Udah sana, buruan berangkat," yang dengan nada berat dan terbata-bata kau ucapkan, dibalik tangismu yang tertahan.


Malam itu, bukannya aku tak melihat sorot matamu yang mulai meredup.
Hanya saja..
Malam itu, aku melihat rasa sayangmu yang begitu besar. 
Rasa sayang yang kamu ungkapkan dengan cara melepasku, seolah berkata
"Pergilah, ku rela asal kau bahagia,"
Terimakasih, untuk tetap mencoba memberikanku yang terbaik meski dengan cara menyakiti dirimu sendiri. Terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar