Dari semua kehilangan, aku belajar.
Apalagi ketika aku harus kehilangan kamu.
Ketika mereka sibuk bermanja-manja.
Ketika mereka sibuk tertawa bersama.
Saat itu aku belajar untuk merelakan bahwa manja dan tawa itu bukan milikku.
Kamu tetap lelaki terbaikku.Kehilangan yg menciptakan banyak tangis setelahnya.Kehilangan yg menciptakan banyak dendam setelahnya.Kamu tetap yg terbaik.
Aku tak peduli mereka berkata apa.
Aku tak peduli mereka menganggap km apa.
Aku tak pernah peduli atas semua caci maki mereka.
Aku cukup membalas semuanya dengan senyuman.
Kamu tetap lelaki terbaikku.
Sekian jauh jarak tercipta.
Sekian lama wajah tak berjumpa.
Aku yakin km tetap mendoakanku, begitupun aku.
Dan sejauh ini, mungkin hanya senjata itu yg kita punya untuk saling menjaga.
Kamu tetap lelaki terbaikku, yg telah mengajariku banyak hal.
Maaf jika aku tak bisa melihatmu menua.
Maaf jika aku tak bisa selalu menemanimu dalam menjalani hidup.
Bagiku perjalanan ini tidak mudah, aku pun yakin kau merasakan hal yg sama.
Tapi kau tidak usah khawatir. Anak perempuanmu ini, akan terus mencoba untuk tangguh.
Anak perempuanmu ini, akan terus belajar bertahan.
Meski mungkin tak sekuat dan setangguh seharusnya kamu.
Tapi yakinlah, semua akan baik-baik saja.
Sehat selalu yah,
Aku menyayangi kamu tanpa tapi ayah :)





Tidak ada komentar:
Posting Komentar