Tuhan, bayangannya hadir lagi.
Kali ini tidak seperti malam-malam sebelumnya, aku memuncak dalam merindu senyum dan tawanya.
Aku merindu setiap kata yang terucap dari mulutnya, sekedar ucapan "rindu" atau "sayang".
Di bawah purnama yang kini tengah melihat setiap tetes air mata kerinduanku, aku bersumpah
aku sangat merindukanmu..
Aku merindu setiap tatapan yang hadir melalui sorot matanya, yang seolah mampu menghentikan detak dan degup jantungku.
Lihatlah, kini aku tengah mendekap diriku sendiri. Menikmati setiap inchi kerinduan yang menjalar tanpa permisi.
Tuhan, aku merindunya.
Apa kabar dia?
Maaf jika aku lancang menyebut namanya dalam doaku (lagi) dalam malam seperti ini.
Sesungguhnya, aku tidak pernah berhenti mengkhawatirkannya, seperti malam ini.
Tuhan, bolehkah sekali ini lagi aku memintamu satu hal? Jaga dia.
Aku ingin dia selalu dilimpahkan kebahagiaan, kesehatan.. segala yang terbaik untuknya.
Bolehkah Tuhan?
Hanya KAU yang mampu mendengar ini, kalimat kalimat perapalan dari setiap doaku untuknya.
Ku titipkan bahagianya padaMu, tak perlu KAU sampaikan tentang kerinduanku seperti malam ini padanya.
Aku tak ingin memberatkannya dengan rinduku, aku ingin dia bebas dan lepas, lalu bahagia.
Yah, tugasmu hanya bahagia biarlah rindu menjadi urusanku.